Jakarta, Orchidmedianews,com - Dua simpatisan eks Front Pembela Islam (FPI) Makassar yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri mengatakan pengakuan pernah mengikuti acara baiat di Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pada tahun 2015 silam. Mereka juga menjelaskan eks Sekretaris Umum FPI, Munarman hadir pada kegiatan tersebut.
Mereka mengaku mengikuti Taklim Daulah di pondok sebanyak dua kali yang membahas tentang 10 keislaman yang terdiri dari syirik jimat dan sirik menyembah berhala. Tak hanya itu, taklim selanjutnya soal syirik demokrasi Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila dan upacara hukumnya syirik.
Polri menegaskan akan bertindak tegas terkait terorisme. Apabila perkara di Makassar benar melibatkan eks petinggi FPI, Polri tak menutup kemungkinan menegakkan hukum sesuai aturan yang berlaku.
Mantan Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Agus Salim Syam membantah narasi ormas yang pernah diikutinya berbaiat ke ISIS. Dia menegaskan gosip tadi sudah dibantah dalam 2015 lalu.
FPI tidak pernah berbaiat terhadap ISIS. Coba nanti, itu kan ada penolakan dari kami terhadap ISIS itu, tahun 2015 yang dilakukan DPP terkait ISIS" ujar Agus dilansir dari detikcom.
Agus juga membantah kesaksian sejumlah terduga teroris yang menyebut eks Sekum FPI Munarman menghadiri pembaiatan terhadap ISIS di Makassar pada 2015.
Agus menuturkan Munarman hadir di acara tersebut menjadi narasumber, tidak ada kaitannya dengan peristiwa pembaiatan setia kepada ISIS yang saat itu berlangsung.
Sumber: detik.com