Jakarta, Orchidmedianews.com - Tiga orang ditangkap Polisi, ketiga orang tersebut diduga sebagai 'calo' yang menawarkan jasa pengantaran rapid test di sekitar pintu masuk Stasiun Pasar Senen. Barang bukti yang diamankan berupa uang tunai, Jakarta Pusat pada Minggu (20/12/2020) pukul 01.30 WIB.
Ketiga orang terduga 'calo' itu ditangkap pada dini hari tadi sekitar pukul 01.30 WIB. Mereka berinisial AS, LY, dan HS. Dari tangan AS, polisi berhasil menyita barang bukti berupa uang tunai sejumlah Rp 100 ribu dan dari LY didapati uang tunai sebanyak Rp 42 ribu.
Para terduga 'calo' tersebut saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Pusat.
Informasi terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut para terduga pelaku menawarkan rapid test untuk para calon penumpang kereta api.
"Para pelaku, selanjutnya pelaku dibawa ke Polrestro Jakpus untuk penyidikan selanjutnya," kata Yusri.
Diketahui sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan akan menindak para calo itu. Fadil menyampaikan hal itu setelah mengetahui ramainya calo rapid test di sekitar pintu masuk Stasiun Senen yang informasinya tersebar di media sosial.
"Saya tertibkan," kata Fadil.
Baca juga: Artis TA Diduga Terlibat Prostitusi, Tarifnya Rp 75 Juta Untuk Sekali Kencan
Penjelasan PT KAI
Sementara itu, sebelumnya pada Sabtu (19/12), Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menyampaikan tidak ada calo di dalam area stasiun. Namun untuk tindak lanjutnya, Eva mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penelusuran.
"PT KAI Daop 1 Jakarta memastikan tidak ada calo surat kesehatan yang berkeliaran di dalam Stasiun Pasar Senen. Proses pemeriksaan berkas kesehatan penumpang dilakukan petugas dengan penuh ketelitian serta mengecek keabsahan berkas," ungkap Eva.
"Terkait informasi adanya pihak lain di luar area stasiun, yang menawarkan jasa kepada calon penumpang agar menuju klinik tertentu untuk melakukan rapid atau pemeriksaan kesehatan atau mendapat surat kesehatan, Daop 1 Jakarta telah melakukan koordinasi dengan pihak yang berwenang agar dapat melakukan tindak lanjut penelusuran," tambahnya.
Eva menjelaskan penumpang bisa menentukan sendiri lokasi untuk melaksanakan rapid test sebagai syarat menggunakan kereta api. Rapid test antibodi tak harus dilaksanakan di stasiun.
"Dapat disampaikan bahwa terkait pemeriksaan rapid penumpang tidak harus melakukan proses tersebut di stasiun. Pemeriksaan rapid juga dapat dilakukan di instansi layanan kesehatan lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah berkas hasil rapid dengan hasil nonreaktif tersebut wajib dibawa saat akan melakukan perjalanan KA," jelasnya.
PT KAI memang memberikan layanan untuk rapid test di stasiun-stasiun besar. Tujuannya yaitu untuk mempermudah penumpang yang hendak bepergian menggunakan kereta api.
"Aktivitas tes rapid di stasiun merupakan layanan tambahan yang dihadirkan oleh PT KAI dengan menggandeng PT RNI sebagai penyedia jasa tes rapid, yang bertujuan untuk mempermudah para pengguna jasa KA yang akan melakukan rapid dengan harga murah," kata Eva.
Namun ada syarat bagi penumpang yang akan rapid test di area stasiun. Mereka harus sudah memesan tiket keberangkatan kereta.
"Tes rapid di stasiun dibanderol seharga 85 ribu, calon penumpang yang akan rapid di stasiun wajib menunjukkan bukti kode booking tiket. Jika hasil rapid reaktif, biaya tiket yang telah dibeli akan dikembalikan penuh. Layanan rapid stasiun beroperasi setiap hari pada pukul 07.00-19.00 WIB," katanya.
Baca juga : Model Majalah Dewasa-DJ Ditangkap Bawa Sabu Di Bandara Sultan Hasanuddin, Ternyata Simpan Narkoda Di Sini
